Senin, Oktober 6, 2025
Ketapang,Suarajurnalis.id– Pembangunan Jembatan Rangka Baja Riam Kota di Kecamatan Jelai Hulu kembali menjadi sorotan. Sejumlah tokoh masyarakat bersama organisasi adat, pemuda, hingga perwakilan desa, berencana mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Ketapang pada Senin, 29 September 2025.
Aksi audiensi ini dilakukan karena masyarakat menilai pembangunan infrastruktur di Jelai Hulu berjalan lamban, terutama proyek jembatan yang sudah lama dinantikan sebagai akses vital warga. “Kami ingin memastikan keberlanjutan pembangunan Jembatan Riam Kota. Jangan sampai hanya berhenti di tengah jalan,” tegas perwakilan warga dalam surat resmi bertanggal 22 September 2025.
Rombongan masyarakat diperkirakan berjumlah lebih dari 30 orang, melibatkan unsur Kepala Desa, BPD, Forkompincam, Dewan Adat Dayak, Paguyuban Jawa, APDESI, hingga Pemuda Pancasila. Surat audiensi tersebut juga telah diketahui dan ditandatangani oleh Camat Jelai Hulu, Setia Ari, S.Th, sebagai bentuk dukungan pemerintah kecamatan terhadap aspirasi masyarakat.
Tak hanya ditujukan kepada DPUTR, tembusan surat juga dikirim ke Bupati Ketapang, Ketua DPRD Kabupaten Ketapang (Dapil IV), Kapolres Ketapang, dan Kejaksaan Negeri Ketapang. Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa warga Jelai Hulu tidak main-main dalam menuntut percepatan pembangunan.
Selama ini, keberadaan Jembatan Riam Kota dianggap krusial untuk membuka keterisolasian wilayah dan memperlancar mobilitas ekonomi masyarakat. Namun, lambannya realisasi proyek membuat kekecewaan warga semakin memuncak. “Kami butuh kepastian, bukan janji yang terus digantungkan,” sindir seorang tokoh masyarakat.
Audiensi ini diperkirakan menjadi momentum penting untuk mengukur sejauh mana komitmen Pemkab Ketapang dalam menuntaskan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah pedalaman. (AS)